Kamis, 09 Desember 2010

KEUNGGULAN ASI DAN MANFAAT MENYUSUI

KEUNGGULAN ASI DAN MANFAAT MENYUSUI
A. ASPEK GIZI
1. Manfaaat kolostrum
- Kolostrum mengandung zat kekebalan Terutama(IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
- Jumlah kolostrum yang di produksi,bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran; walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi nkebutuhan gizi bayi, oleh karena itu,harus diberikan kepada bayi.
- Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah sehingga sesuai dengan kebituhan bayi pada hari-hari pertama kelahiran
- Membantu pengeluaran mekonium,yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
2. Komposisi kolosterum,ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml.
- ASI mudah dicerna, karena sselain mengandung zat gizi yang sesuai,juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat –zat gizi yang terkandung dalam ASI tersebut.
- ASI mengandung zat-zat gizi beerrkualitas tinggi,yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/ anak
- Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan (rasio) whey dan casein yang sesuai untuk bayi.Raasio Whey ; casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingka dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65 : 35,komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap dibandingkansusu sapi.Pada susu sapi perbandingannya adalah 20 : 80, mengadung lebih banyak casein yang tidak mudah diserap.
3. Komposisi taurin dan, DHA dan AA pada ASI
a. Taurin
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak terdapaat didalam ASI dan tidak terdapat didalam susu sapi(Raiha, 1985).Taurin berfungsi sebagai neuro –transmiter dan berperan penting untuk proses maturasi sel-sel otak(Gaul, 1985).
Percobaan pada binatang menunjukan bahwa efek defisiensi akan berakibat gangguan pada retina mata. Saat ini taurin banyak ditambahkan pada susu formula karena penelitian menunjukan bahwa kadar taurin plasma yang rendah (50%) bayi yang menyusui.
b. DHA dan AA
Decosahexanoic Acid(DHA) dan Arachidonic Acid (AA)adalah asm lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturatedfatty-acids) diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
DHA dan AA yang terdapat dalam ASI, jumlahnya sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak di kemudian hari.Disamping dapat diperoleh secara langsung, DHA da AA dalam tubuh dapat di sintesa dan subtansi pembentuknya(prekusornya)yaitu masing-masing dan omega 3(asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat).
Bahan makanan sumber DHA dan omega 3, selain pada ASI juga terdapat didalam ikan, sehinnga ikan sanggat baik dan dianjurkan untuk di konsumsi oleh ibu menyusui.
B. ASPEK IMUNOLOGIK
Sebagai zat kekebalan terhadap beragam mikro-organisme diperoleh bayi baru lahir dari ibunya melalui plasenta, yang membantu melindung bayi dari serangan penyakit antara lain yang penting adalah penyakit campak selama 4-6 bulan pertama sejak bayi lahir.
Telah diketahui bahwa bayi yang diberi ASI lebih terlindungi terhadap penyakit infeksiterutama diare dan mempunyai kesempatan hidup lebih besar di bandingkan dengan bayi-bayi yang diberikan susu botol. Halini disebabkan karena pemberia ASI memberikan keunggulan sebagai berikut :
- ASI bersih dan bebas kontaminasi. Meskipun kemungkinanterkontaminasi melalui putting susu, akan tetapi bakteri ini tidak ada kesempatan berkembang biak karena ASI langsung diminum, dan ASI sendiri mengandung zat anti infeksi.
- Imunoglobin, terutama imunoglobin A(IgA),kadarnya lebih tinggi dalam kolostrum disbanding dengan ASI. Secretory Ig.Atidak diserap tetapi melumpuhkan bakteripathogen E.colli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
- Laktoferin, sejenis protein yang merupakan komponen zat kekeblan dalam ASI yang menikat zat besi(ferum) di saluran pencernaan.
- Lysosim, suatu enzim yang juga melindungi bayi terhadap bakteri dan virus yang merugikan.Lysosim terdapat dalam 300 kali lebih banyak pada ASI dari pada susu sapi.Enzim ini aktif mengatasi bakteri E.colli dan Salmonella.
- Sel darah putih, selama 2 minggu pertama ASI mengandung lebih dari 4000 sel per mil.Terdiri dari 3 macam yaitu
 BALT (bronchus –asosiated limpocyte Tissue yang menghasilkan anti bodi terhadap infeksi saluran pernapasan.
 GALT (Gut Asosiated limposyte Tissue ) yang menghasilkan antibody terhadap saluran pencernaan)
 MALT(Assosiated lymposyte tissue) yang menyalurkan anti bodi melalui jaringan payudara ibu.Sel- sel ini memproduksi Ig A, laktoferin, lisosim dan interferon.Interferon menghambat aktifitas virus tertentu.
- Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang menngandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus, bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi yangyang berguna untuk menghambatpertumbuhan bakteri yang merugikan.Kotoran bayi menjadi bersifat asam yang berbeda dari kotoran bayi yang mendapat susu botol.
C. ASPEK PSIKOLOGIK MENYUSUI
1. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
Rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui ataupun memproduksi asi yang mencukupi untuk bayi, besar pengaruhnya bagi keberasilan menyusui.Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu. Kemauan yang besar dan kasih sayang terhadap bayiakan meningkatkan produksi hormone terutama oksitoksin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
2. Hubungan / interaksi ibu-bayi
Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi, yang mempengaruhi kedua belah pihak. Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ikatan ibu- bayi tersebut. Hubungan interaksi ibu dan bayi paling mudah terjadi pada ½ jam pertama dan mulai terjalin beberapa menit sesudah bayi di lahirkan.karena itu penting sekali untuk bayi mulaidisusui sedini mungkin, yaitu dalam waktu 30 menit setelah bayi dilahirkan.
3. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi
Ikatan kasih sayang antara ibbu –bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit(skin to skin contact) dan mencium aroma khas antara ibu dan bayi. APABILA PROSES menyusui dilakukandengan baik, akanmemberikan kepuasan kepada ibu dan bayi. Bayi merasa aman dan puas karena melalui sentuhan kulit dapat merasakan kehangatan tubuh ibu dan dapat mendengar denyut jantung ibu, yang sudah di kenal sejak bayi masih dsalam rahim.
D. ASPEK KECERDASAN
Interaksi ibu bayi dan kandungan nilai gizi ASI yang dibutuhkan untuk perkembangansistem syaraf otak dapat meningkatkan kecerdasan Bayi. Penelitian menunjukan bahwa IQ pada bayi yang di beri ASI memiliki IQ point4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 pointlebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayiyang tidak di beri ASI.
E. ASPEK NEUROLOGIS
Belum sempurnanya koordinasi saraf menelan, menhisap dan bernapas dapat terjadi pada bayi baru lahir.Dengan menhisap payudara ketidaksempurnaan koordinasi saraf tersebut dapat lebih baik.
F. ASPEK EKONOMIS
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai sedikitnya berumur 4 bulan.Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membbeli susu formula danperalatannya serta biaya pengobatan yang disebabkan oleh dampak negative penggunaan susu formula.
G. ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN
Dengan menyusui secara ekslusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah sementara yang dikenal dangan metode Amenore Laktasi (MAL). MAL harus memenuhi 3 kriteria yaitu : 1). Tidak haid. 2).Menyusui secara eksklusif. 3).Umur bayi kurang dari 6 bulan.




KERUGIAN PEMBERIAN SUSU BOTOL
- Botol susu dan dot lebih sulit membersihkannyadan mudah tercemar oleh bakteri maupun kuman penyakit.
- Susu botol tidak mengandung zat kekebalan, karena itu bayi/ anak sering menderita sakit, terutama diare.
- Susu botol harganya mahal, karena harus dip roses dulu dari susu sapi.
- Memerlukan peralatan yang tidak sedikit serta penyediaannya sangat merepotkan.
- Besar kemungkinan alergi.



DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatan.DirektoratJendral Bina Kesehata Masyarakat.Manajemen laktasi:Buku panduan bagi NIdan dan Petugas kesehatan di Puskesmas.Jakarta.Depertemen kesehatan.2001

PENCEGAHAN HIPOTERMI

PENCEGAHAN HIPOTERMI
7 Rantai Hangat

1. Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat,kering,bersih
dan penerangan cukup
2. Mengeringkan tubuh bayi segera ssetelah lahir dengan handuk kering dan bersih.
3. Menjaga bayi tetap hangat dengan mendekap bayi di dada
ibunya dan keduanya di selimuti.
4. Memberi ASI sedini mungkin (30 menit setelah melahirkan)
5. Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam
perjalanan.
6. Memberi perawatan bayia baru lahir secara memadai.
7. Melatih semua orang yang terlibatdalam pertolongan
persalinan dan perawatan bayi baru lahir.


Sumber:Bagan acuan pelayanan kesehatan ibu dan anak,Departemen kesehatan Repubik Indonesia.Jakarta.1995

Fase adaptasi psikologis masa nifas menurut Reva Rubin

Perubahan psikologis selama post partum menurut Rubin (1977) tdd :

1.Fase Taking In ( Periode tingkah laku ketergantungan )

Perhatian klien terutama terhadap kebutuhan dirinya, mungkin pasif dan tergantung berlangsung selama 1-2 hari. Klien tidak mengingninkan kontak dg bayinya tetapi bukan berarti tidak memperhatikan. Dalam fase ini yg diperlukan klien adalah informasi tentang bayinya, bukan cara merawat bayi.

2.Fase Taking Hold ( Periode antara tingkah laku mandiri dan ketergantungan )

Klien berusaha mandiri dan berinisiatif, perhatian lebih kepada kemampuan mengtasi fungdi tubuhnya, misalnya kelancaran BAK, BAB, melakukan berbagai aktifitas ; duduk, jalan, dan keinginan untuk belajar tentang perawatan dirinya sendiri dan bayinya

3.FaseLetting Go
Pada fase ini klien sudah mampu merawat dirinya sendiri dan mulai disibukkan
tanggung jawabnya sebagai ibu. Secara umum fase ini terjadi ketika ibu kembali kerumah.

Adaptasi psikologis masa Nifas

Masa NIfas adalah masa dimana tubuh menyesuaikan diri baik fisik maupun psikologis thd proses melahirkan. Dimulai satu jam setelah melahirkan sampai tubuh menyesuaikan secara sempurna.

Proses adaptasi psikologis pada seorang ibu sudah dimulai sejak hamil.Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang nyata sehingga memerlukan adaptasi.Perubahan mood seperti sering menangis,lekas marah,dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan manifestasi dari emosi yang labil.Proses adaptasi berbeda beda antara satu ibu dengan yang lain.Setelah persalinan merupakan pengalaman unik yang dialami ibu,masa nifas juga merupakan salah satu fase yang memerlukan adaptasi psikologis.

Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus dijalani.Tanggung jawab bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir. Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya merupakan dukungan positif untuk ibu.

Periode masa nifas merupakan waktu untuk terjadi stres, terutama ibu primipara. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi orang tua. Respon dan support dari keluarga dan teman dekat sangat dibutuhkan .Riwayat pengalaman hamil dan melahirklan yang lalu dan harapan / keinginan dan aspirasi ibu saat hamil dan melahirkan dapat mempengaruhi psikologis ibu .
Periode ini diexpresikan oleh Reva Rubin (1977) yang terjadi 3 tahap yaitu
:

1. Taking In Period

2. Taking Hold Period

3. Leting Go Period